Wafatnya Qasim menjadikan Kedua orangtuanya Ingat sang Pencipta
Tidak sampai setahun dari kelahiran Qasim , Zainabpun (anak kedua) lahir dalam keadaan tersenyum, dan memandang kepada kedua orangtuanya dengan kedua bola matanya yang suci.
Akan tetapi Qasim pada suatu hari terkena sakiit, mengeluh sakit yang dirasakannya. Khodijahpun bergegas mengobatinya. Muhammad, ayahnya, selalu disampingnya membantu istrinya, Kgodijah yang terihat sedih dan menkhawatirkan terhadap Qasim yang belum juga sembuh padahal sudah mengobatinya dengan berbagai obat.
Takdir Allah pun diatas segalanya, Qasim tidak tersembuhkan oleh bebrbagai obat, menngakhiri hembusan nafasnya, membukakan kedua kelopak matanya, dan akhirnya memejamnkannya, ruhnyapun menuju sang Pencipta. samapai Hati kedua orangtuanyapun merasa sedh dan pilu.
Setelah itu, Nabi Muhammad sering terliaht oleh Khodijah menyendiri dalam keadaan merenung bertafakur akan cipataan ALlah. Hatinya selalu tersibukan dengan alam dan segala isinya. Waktunya disibukan hanya dengan menagtasi permasalahan orang-orang, membantu orang-orang yang lemah fakir miskin, dan berusaha untuk membantu mereka dalam kebaikan, kasih sayang dan perdamaian.
Betapa sedihnya siti khodijah saat ditonggal wafat oleh anak pertama yang menjadi belahan hati
BalasHapus