DUNIA ITU SEMPIT, TAPI KARUNIANYA LUAS
Begitulah kira-kira yang dialami oleh saya, ketika pada suatu hari di masa suasana masih lebaran, kami sekeluarga berkunjung dan bersilaturahmi ke seseorang yang baru beberapa tahun ini kenal dan menjadi dekat karena ada hal yang menyebakan kita menjadi dekat. Singkat cerita, kamipun sampai di rumahnya dan terus ngobrol dan cerita apa saja yang membuat kami akrab dalam suasana lebaran sehingga obrolan itu diakhiri dengan ajakan teman kami itu untuk berkunjung ke Villanya di suatu tempat daerah Bogor di kaki gunung salak.
"Ayo maen ke sana sambil ngadem menikmati udara dan pemadangan alam" Ajakannya. "wow... sebuah tawaran yang sangat menarik tuh" dalam hati saya. "bolehlah pak haji...kebetulan kami sudah lama tidak maen ke alam pegunungan".. begitulah kira-kira akhir obrolan kami di rumahnya.
Meskipun kami sudah pulang ke rumah, tapi teman itu terus berkomunikasi lewat, katanya; "Sudah tiga bulan ini, Villanya sengaja dibuat untuk tempat kegiatan anak-anak kampung setempat mengaji dan menghafal Al-Qur'an. Karena kebetulan di kampung itu belum ada tempat yang layak untuk kegiaatan anak-anak untuk mengaji. walau ada mushola, tetap jauh dari kelayakan. Akhirnya untuk saling menguatkan keberadaan Villa dan kegiatannya, maka berkerjasama dengan tokoh atau ustadz setempat, supaya mendapatkan dukungannya. ustadz setempat itu bernama Ari."
Setelah membaca WA dari teman itu, sayapun kagum dan bangga, karena ternyata dia sangat peduli juga terhadap pendidikan, apalagi terhadap kondisi pendidikan anak-anak kampung yang sangat tertinggal dengan pendidikan diperkotaan. Dan yang menjadi penasaran, sebenarnya, ketika disebutkan nama ustadz Ari, istri saya seketika teringat akan saudaranya yang tinggal di kaki gunung salak dalam beberapa tahun ini. pada saat itu juga istripun bertanya, apakah ustadz Ari yang disebutkan itu berambut panjang dan kecil badannya? tanya istri kepada istri teman saya itu. ternyata benar dia berambut panjang dan memang katanya ustadz itu orang pindahan juga. Istri sayapun semakin penasaran dan akhirnya kaget ketika fotonya ustadz Ari itu dipelrihatkan. Tenyata sunnguh betul itu adalah saudara istri saya pindah dari daerah Rumpin ke Cibalae, Tenjolaya,daerah kaki gunung salak.
Keinginan berkunjung ke Villa teman itu semakin kuat dengan adanya saudara istri saya (ustadz Ari) yang tinggal dekat Villa itu. Kamipun sekeluarga ceritanya berangkat ke Villa tersbut dan setibanya di sana pada pukul sepuluhan, kamipun disambut oleh penjaganya. Villa yang sudah tiga bulan ini diisi dengan kegiatan tahfidz Al-Qur'an itu, tampak sepi karena memang sedang masa liburan.
Setelah beberapa saat istirahat dan makan siang, kamipun ngobrol kembali dengan teman saya yang punya Villa. Sementara anak-anak menikmati kolam renang yang tersedia di Villa tersebut. Dalam oborolan santai dengan menikmati suasana penggunungan, kami semakin akrab dan meriah karena ternyata ustadz sekaligus tokoh setempat yang diajak untuk bekerjasama dalam kegiatan pengajaran tahfidz di Villa ini, tidak lain adalah saudara istri saya.
Kamipun yang sudah lama ingin mengujnungi Ustadz Ari, saudara yang pindah ke Kaki gunung Salak diantar oleh teman punya Villa ke rumahnya. Meskipun sudah yakin bahwa ustadz Ari yang disebutkan oleh pemilik Villa itu saudara, tetapi Untuk memastikan, makanya kami diantarkannya. Dan tenyata setiba di rumahnya yang cukup sederhana, sebuah rumah panggung, terbuat dari susunan kayu dan bambu, keluarlah dari pintu depan yang menghadap ke ruangan terbuka tapi masih menyambung dengan bangunan rumah, seorang yang perawakan kecil, berpeci hitam, di bawah peci tampak terurai rambut sebahu dan sedada, menunjukan bahwa rambutnta memang panjang alias gondrong.
Dengan wajah ceria menyambut kami dengan penuh kehangatan dan kegembiraan. Apalagi Ustadz Ari, sewaktu melihat yang datang adalah orangtua saya (ayah istri) yang tidak lain adalah sepupuhnya, bersama pak Haji yang punya Villa sebelah rumahnya, suasana semakin akrab dan penuh dengan kejutan, ternyata dunia memang sempit.
Akhirnya Ustadz Ari itu bercerita, bagaimana awalnya bisa sampai dan pindah ke tempat yang sangat terpencil seperti ini, jauh dari keramaian kota yang penuh dengan hingar bingar manusia yang bermacam-macam cara mencari kebutuhan dan keinginan hidup di dunia yang fana.

Diskusi