Mati karena merindukan bertemu Allah atau Hidup karena ingin melakukan ketaatan kepada-Nya?
Para ulama berbeda pendapat;
Ada yang berpandangan bahwa kematian lebih utama dari hidup. Mereka beragumentasi dengan firman Allah ; " Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti". (QS.Ali Imran: 198).
Akan tetapi ada beberapa hadits shahih menunjukan bahwa umur seorang mukmin setiap kali bertambah (pada hakikatnya bekurang) otomatis akan bertambah pula kebaikannya di sisi Allah. Karena itu, tidak seharusnya ia mengharapkan kematian, kecuali kalau dia takut terjadi fitnah atas agamanya Ketika ia takut terjadi fitnah atas agamanya berarti ia takut kehilangan kebaikan yang ada di sisi Allah, sehingga kematian lebih baik baginya dalam keadaan ini.
Maimun bin Mihram yang dikutip oleh Syekh Mahmud Al-Mishr, berkata; "tiada kebaikan dalam hidup kecuali bagi yang bertaubat atau seseorang yang beramal untuk meningkatkan derajat (di sisi Allah)".
Dari Abu Salamah, dari Abu Thalhah bin Ubaidilah, dia berkata ; "Sesungguhnya ada dua orang laki-laki dari kabilah Bali (kabilah besar yang dinisbatkan kepada Bali bin Amr bin Al-Haf bin Qudha'ah) menghadapat Rasulullah SAW untuk menyatakan keislamannya. Salah satu dari keduanya lebih giat dari yang lainnya, lalu yang lebih giat dari dua orang ini pergi berperang dan mati syahid, sedang yang satunya masih diberi jatah hidup setahun lagi, sebelum akhirnya meninggal.
Thalhah berkata " kemudian saya bermimpi, ketika saya berada di pintu surga, ternyata saya bersama kedua orang ini. Lalu, dari surga ada suara memanggil orang yang meninggal lebih akhir dari keduanya. kemudian keluar memanggil orang yang mati syahid, selanjutnya kembali lagi kepadaku dan berkata, " Kembalilah, karena belum waktunya kamu masuk surga".
Lalu pada pagi harinya, Thalhah bercerita kepada orang-orang dan mereka heran akan hal itu, lalu sampailah beritanya kepada Rasulullah SAW, dan merekapun menceritakannya kepada beliau, kemudian Rasulullah SAW bertanya; "apa yang kalian herankan dari hal ini?" merekapun menjawab; " Wahai Rasulullah orang ini adalah yang paling rajin dari keduanya, kemudian mati syahid, namun orang keduanya masuk surga terlebih dahulu".
Rasulullah SAW bersabda ; " Bukankah dia telah hidup setahun lagi setelahnya? mereka menjawab; "benar". Rasulullah SAW bersabda; "Dengan bergitu ia mendapati bulan Ramadan, lalu berpuasa, shalat ini dan itu, sujud sepanjang tahun?" Mereka menjawab, "benar" Rasulullah SAW bersabda, " karena itulah jarak diantara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi"
Dari Abu Bakrah RA., seorang budak Rasulullah SAW, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda; " Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan seburuk-buruk manusia adalah orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya". (HR. Ahmad & Tirmidzi)
Orang-orang yang sudah mati, di dalam kuburnya, mereka menyesal tidak dapat menambah amal mereka dengan bertasbih, dan shalat, di antara mereka ada yang meminta dikembalikan lagi ke dunia untuk melakukan hal tersebut, namun mereka tidak dapat melakukannya, karena antara mereka dan amal itu terbatasi; telah ditutup.
Sungguh mereka menyesal, padahal sebagian mereka mengetahui tapi tidak beramal. Maka dengan demkian selagi kita masih hidup dan dipanjangkan umur oleh Allah SWT, jangan disia-siakan untuk memperbanyak amal dan taat mengabdi kepada-Nya.

Diskusi