KEMATIAN ITU PASTI DATANG

Berapa kali kematian terdengar sebagai ancamanmu, Namun kamu tidak tergugah sampai terputus urat nadimu.

Ilusi ubanmu melengserkan kedudukanmu, memporak porandakan hartamu, mengosongkan rumahmu dan memenuhi tanahmu.

Tidaklah engkau perhatikan temanmu? Tidaklah engkau renungkan yg hilang darimu?Mana orangtuanya dan anak anak yg diahirkan?

Mana pembesar lacut dan mana yang mereka capai?Kemana cukong cukong maksiat, kemana mereka pergi?

Tidaklah mereka .emetik buah yang mereka petik dan panen? Tidakkah mereka mendapatkan atas perbuatan mereka di tempat kembalinya yg mereka tuju?

Tidakkah mereka terisolasi dalam kegelapan kubur? Mereka menangis dan kesepian.

Tidakkah mereka tunduk dan merendahkan diri setelah melakukan kesewenangan dan kedurhakaan? Tidakkah mencari pembekalan yang cukup di perjalanan mereka , namun mereka siakan ?

Tidakkah kematian terjadi, lalu berlakulah perjanjian yg mereka janjikan? Sungguh mereka menyaksikan dengan kepala mata mereka menjumpai balasan. Dari mereka ada segolongan yang sengsara, dan ada segolongan yang bahagia.

(Sumber : Buku "Ar-Rihlah ila daril Akhirah")