MELIHAT AMAL-AMAL MASA LALU UNTUK MENJADI PELAJARAN

Syekh Al-Izz bin Abdus Salam mengatkan bahwa boleh melihat amal-amal masa lalu dengan maksud untuk bertaubat. Allah berfirman ; ".Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS.AL-Hasyr :18). "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)."(QS.Al-A'raf :201).  

Melihat pada amal-amal masa lalu akan menjadi sarana untuk bersyukur  atas semua hasil yang telah dcapai dan beristighfar serta bertaubat dari dosa-dosa yang diperbuat. 

Bahkan mencela jiwa karena merasa lalai terhadap dirinya, merupakan jalan terbaik untuk bisa melepaskan diri dari jerat-jeratnya. Allah berfirman; "dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri)."(QS.Al-Qiyamah : 2). Dalam hadits qudsi, Allah berfirman ; " wahai hamba-hambaku, sesungguhnya itu adalah perbuatan-perbuatanmu yang aku jaga untukmu.  Kemudian aku balas sesuai dengan apa yang kamu lakukan. Maka barang siapa yang mendapatkan selain itu, maka janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri." (HR.Muslim : 2577 dari Abu Dzar Al-Ghifari).

Taubat adalah sebuah penyesalan terhadap apa yang terlewatkan dari ketaatan-ketaatan dan tekad kuat untuk meninggalkan maksiat di masa yang akan datang serta meninggalkan saat ini juga.  Taubat dari hal-hal yang haram wajib dilakukan saat ini juga. Mungkin saja penyesalan itu berupa meninggalkan hal-hal yang syubhat dan inilah yang disebut dengan wara. Atau bisa juga meninggalkan ha-hal yang mubah yang berlebihan, inilah yang disebut dengan zuhud, dengan tujuan agar pekerjaan-pekerjaan yang mubah itu tidak membuat diri sibuk untuk tidak melakukan ketaatan. Mungkin pula meninggalkan semua yang maujud (hal yang ada) karena dirinya terus berhubungan dengan Tuhan alam semesta. Itulah  yang dinamakan derajat atau tingkatan zuhud. 

Oleh karena itu ada taubat dari hal-hal yang syubhat, sehingga  Allah berfirman ; "sebab itu sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hamba-Ku,  (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QS.Az-Zumar : 17-18). Rasulullah SAW bersabda ;"Barangsiapa yang meninggalkan syubhat maka dia telah membersihkan agama dan kehormatannya."(HR.Bukhari : 1599 dari Nu'man bin Basyir). 

Semoga kita selalu menjauhkan dan meninggalkan hal-hal yang syubhat (tidak jelas) apalagi yang diharamkan oleh Allah SWT. Amiin. Betapa mulianya orang-orang yang mampu meninggalkan hal-hal yang mubah dengan tujuan untuk tidak disibukan sehingga dapat melalaikan ketaatan. 

Sumber : Syajaratul Ma'arif

ORDER VIA CHAT

Produk : MELIHAT AMAL-AMAL MASA LALU UNTUK MENJADI PELAJARAN

Harga :

https://www.httpsruyatismail.my.id/2021/07/melihat-amal-amal-masa-lalu-untuk.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi