MENGAPA HARUS MENGINGAT KEMATIAN?

As-Daqqaaq yang dinukil oleh Syekh Mahmud al-Mishri dalam bukunya "ar-rihlah ila daril akhirah", mengatakan bahwa, siapa saja yang memperbanyak mengingat kematian, maka akan dikaruniai tiga hal ; menyegerakan taubat, hati dipenuhi dengan sikap menerima, dan rajin beribadah. Adapun orang yang melupakan kematian, maka dia akan dihukum dengan tiga hal; mengulur-ngulur taubat, meninggalkan sikap menerima rezeki yang pas-pasan dan bermalas-malasan dalam beribadah. 

Kita harus merenungkan kematian dan sakaratul maut, sulitnya meneguk  kematian dan kepahitannya. Betapa kematian menjanjikan datangnya, akan menjadi hakim yang adil. kematian akan menimbulkan luka, membuat mata menangis, memisahkannya dari keluarga, peruntuh kesenangan (syahwat), dan pemutus tercapainya harapan.

Tidakkah kita berfikir tentang hari kematian kita dan perpindahan kita dari tempat kita ini, ketika dipindahkan dari lapang ke sempit, sahabat dan kawan mengkhianati kita, saudara dan teman meninggalkan kita. kita yang berada di atas pembaringan bersperai, dibawa ke tempat yang menyakitkan, kita yang biasa berselimut tebal akan ditutupi tanah dan bebatuan.

Kita yang sering mengumpulkan harta dan yang sibuk mendirikan bangunan, demi Allah seseunngguhnya kita tidak memiliki harta kecuali hanya berapa kain kafan. Bahkan demi Allah sesungguhnya itu semua untuk kehancuran dan kebinasaan, jasad kita untuk tanah dan tempat kembali.