MEMBAYAR UTANG DENGAN YANG TERBAIK DAN MEMBEBASKAN UTANG YANG TERKENA MUSIBAH
Suatu ketika ada seroang laki-laki yang berlaku kasar kepada Rasulullah SAW , karena sebab hutang Rasululla SAW kepadanya. Maka para sahabat ingin bertindak terhadap pada orang itu. Namun Rasulullah SAW berkata ; "sesungguhnya dia (pemberi hutang ) memiliki hak untuk berbicara, maka belikannlah untuknya unta dan berikan kepadanya. Para sahabat berkata : " kami tidak mendapatkan kecuali unta yang lebih baik daripada untanya", belilah, kemudian berikan padanya karena sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang membayar (utang) dengan yang terbaik." (HR. Bukhari 239, Muslim :1601 dari Abu Hurairah).
Memberi maaf pada orang yang berbuat buruk merupakan akhlak yang baik. Sedangkan sebaik-baik kebaikan adalah hendaknya engkau menyambung silaturahmi dengan orang yang memutuskan, memberi maaf pada orang yang mendzalimi dan berbuat baik kepada yang berlaku jahat.
Di sisi lain Rasulullah SAW memerintahkan kepada umatnya untuk membebaskan hutang orang yang terkena musibah bencana. Seorang lelaki mendapatkan bencana pada buah-buahan yang dia beli sehingga dia menderita hutang yang banyak. Maka Rasulullah SAW berkata : "hendaknya kalian memberikan sedekah padanya" maka banyak orang yang membantunya dengan memberikan sedekah padanya, namun hal itu belum bisa menutupi hutang-hutnangnya. Maka Rasulullah SAW berkata pada orang-orang yang dihutangi, "ambilah apa yang kalian dapatkan, sebab tida ada yang bisa kalian dapatkan kecuali itu." (HR.Muslim dari Abu Said Al-Khudri).
Itulah akhlak yang mulia yang dicontohkan Rasulullah SAW, yang patut kita tauladani, sehingga kita bisa mentauladani dalam cara untuk memaafkan orang berbuat jahat, membayar hutang dengah yang terbaik dan membebaskan hutangnya orang yang kena musibah bencana.
Sumber : Sjarartul Ma'arif
Diskusi