TINGKAT KEBAIKAN SETIAP AMAL TERGANTUNG KEPADA BESAR KECIL MANFAAT DAN MADARATNYA

Syekh Al-Izz bin Abdus Salam mengatakan bahwa Keutamaan amal memiliki tingkatan yang beragam sesuai dengan manfaat dan maslahatnya.  Iman merupakan sebaik-baiknya amal karena maslahatnya paling sempurna. Sebaliknya tidak beriman kepada Allah atau kufur kepada-Nya adalah sebesar-besarnya dosa sebab mafsadat (kerusakan) nya paling besar. 

Mengajak kepada iman merupakan sebaik-baiknya ajakan pada kebaikan. melaranf kepada dari kekufuran adalah merupakan sebaik-baiknya larangan  dari kemungkaran. Membuang minuman keras dan melarang meminumnya adalah sarana untuk menjaga akal. Menyuruh untuk memberikan ampuanan menyangkut qishash adalah sarana untuk menjaga tubuh dan ruh. Mendamaikan antara manusia menjadi mulia disebabkan manfaatnya dapat menghilangkan permusuhan di antara mereka. 

Kemuliaan dalam mencegah juga sesuai dengan tingkat kejahatan yang dicegahnya. Menghilangkan syubhat yang menghantarkan kepada kekufuran dan keraguan adalah sebaik-baiknya pencegahan.  Sebab tidak ada yang lebih  baik dicegah daripada kekufuran kepada Allah dan keraguan terhadap-Nya. Memberi makan kepada orang yang sedang sangat kelaparan,  jauh lebih utama daripada memberi makan kepada orang yang hanya sekadar membutuhkan. 

Memberi maaf atas kesalahan yang paling besar merupakan sebaik-baiknya tingkatan. Begitu juga kesabaran, ia mempunyai tingkatan sesuai dengan apa yang disabari. Sabar dalam menghadapi syhawat merupakan tingkatan yang tertinggi. Bersabar dalam menjalankan ibadah yang paling sulit merupakan ujian yang juga sangat besar.

Jadi kesimpulannya, setiap amal mempunyai tingkatan kebaikannya, terlihat dari besar kecilnya manfaat dan mafsadat dalam maksud dan sarananya. 

Semoga kita semua ditetapkan dalam keimanan kepada Allah SWT, karena itu adalah amal yang paling sempurna. Amin