Khodijahpun Menerima Lamarannya (bagian 6)
"Bagaimana menurutmu tentang Atiq wahai khodijah? ayahmu memberikan kebebasan kepadamu, katanya, fikirkanlah dahulu dan janganlah perhatian kepada sesuatu yang kamu tidak setuju. karena ayah akan menghargai pendapatmu. kamu sudah tahu apa yang dimaksud oleh Atiq kepadamukan? sungguh dia berharap menjadi seorang peminang yang layak bagimu dan kamu dapat memilihnya tanpa pengaruh dari siapapun."
Wajah Khdijahpun bertambah merah dan waktupun begitu panjang melewatinya sehingga rasa keberanian Khodijah unttuk berbicara kepada ayah ibunya yang selalu menunggu jawabannya. setelah beberapa waktu dalam keadaan tenang dan wajahnya yang memerah. pada saat ayahnya mengulangi pertantanyaanya, rasa keberanian khodijah untuk menjawab ayahnya bertambah lagi. akhirnya dia berkata dengan penuh rasa malu; apakah setelah pendapat ayahku, ada pendapat lagi?
Maka ayahnya memeluknya dan mengecup kening khodijah dan dua ciuman pada kedua pipinya. Akhirnya sekeluargapun mulai menyiapkan untuk hari pernikahan dan juga mempersiapkan semua keperluan pengantin wanita yang akan mengadapi kehidupan barunya. Kemudian tibalah hari pernikahan dan rumah Khuwalidpun penuh oleh para sanak kerabat.
Para wanita bani makhzumpun datang membawa hadiah yang mahal yang diutus oleh Atiq. dan begitu juga para wanita bani Asad membawa hadiah-hadiah yang sangat berharga.
Diskusi