Kedatangan Abu Thalib Kepada Khodijah (12)

Pada suatu hari, Khodijah kedatangan Abu Thalib bin Abdul Muthallib bin Hasyim, seorang tokoh Kota Makkah. Khodijahpun menyambutnya dengan penuh hormat. kemudian mereka berbincang bincang tentang para kafilah dagang, keuntungan kerugian, ketekunan para pegawai yang membawa keruntungan, dan para pegawai malas yang membawa kerugian.  Khodijahpun ditanya oleh Abu Thalib; " Bagaimana pendapatmu tentang Muhammad bin Abdullah, keponakanku? apakah engkau melihatnya akan bermanfaat untuk membantu sedikit dari pekerjaanmu dalam perniagaan kafilah ke negeri Syam yang siap diberangkatkan?"

Sifat amanah, jujur, dan ikhlasnya Muhammad SAW dalam bekerja telah terkenal, begitu juga jauhnya sifat Muhammad SAW dari pergaulan buruk yang dilakukan oleh para pemuda Makkah. kekuatan dan kebaikannya Muhammad SAW belum ada yang menandingi. Apalagi sifat menjaga dari berbuat dosa dan kebersihannya. 

Khodijahpun berkata sambil tersenyum ; " wahai Abu Thalib, orang seperti Muhammad, dia paling tanggung jawab dan terpercaya, akan tetapi dia belum punya pengalaman dalam cara berdagang." 

Abu Thalibpun meyakinkan Khodijah, bahwa dia lebih mengenalnya dengan memberikan cara berdagang, ketika Muhammad mendampingi Abu Thalib pada saat umur sepuluh tahun. Muhammad SAW sudah mampu dan menguasai cara berdagang melebihi kemampuan orang lain yang sesamanya. Muhammad SAW seorang yang kaut dan mampu menghadapi perjalanan, dan berpengalaman dalam berdagang, berhitung, kreatif, terlatih kesabaran dalam menggembala kambing, juga baik dalam pergaulan. 

Khodijahpun berkata; "aku setuju wahai Abu Thalib. Seandainyapun engkau meminta hal ini untuk orang yang jauh darimu, aku akan kabulkan, apalagi terhadap Muhammad , orang yang paling dekat dan paling disayang."

Abu Thalibpun menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Khodijah, sekaligus pamit ulang untuk cepat menyampaikan berita ini kepada anak saudaranya (Muhammad SAW) dengan rasa  gembira.