Ada misi yang lebih besar dari pada hanya sekedar menjaga perniagaan Khodijah

Ketika acara akad pernikahan Khodijah dengan Nabi Muhammad SAW sudah selesai, para tokoh kota Makkah berserta para istinyapun  bubar kembali ke rumah masing-masing sambil memperbincangkan tentang khodijah dan Muhammad dengan pembicaraan yang paling indah, kemurahan hati, pesta yang meriah, kehormatan yang luas, kebahagiaan tak terhingga yang dapat menarik perhatian dan menggembirakan semua undangan pesta.

Nabi Muhammad Saw pun setelah akad pernikahan, pindah ke rumaha Khodijah. Khodijahpun memulai kembali dengan kehidupan baru lagi seperti pengalaman sebelumnya.  Muhammadpun bersiap siap untuk membantu perniagaan Khodijah dan mengelola keuangan dan harta Khodijah. 

Akan tetapi Khodijah merasakan bahwa Muhammad tercipta untuk misi yang lebih besar dari sekedar harta perniagaan. Khodijah menemukan dalam hati lembut suamniya (muhammad) bahwa suaminya disiapkan oleh sang pencipta untuk melaksanakan misi besar untuk semua manusia bukan hanya kepada Khdijah (istrinya)dan hartanya, bukan kepada suku Quraesy saja. 

Para tokoh Makkahpun memberikannya kursi,  tempat berkumpulnya mereka bermusaysawah diantara mereka dalam masalah-masalah penting, karena mereka sangat percaya atas kecerdasannya, kebijaksanaanya, sehinnga mereka  menjadikannya sebagai  tempat menyimpan rahasai dan menyimapan segala amanatnya. setiap kali mereka bermsuyawah, Muhammadpun diundangnya, jika mereka melakuakn sesuatu, Muhmaadpun dipinta pendapatnya.  setiapkali suaminya mendapatkan Unndangann pasti dipinta pendapatnya. 

setiapkali Muhammad mendapatkan tempat ditengah-tengan para tokoh mayarakt, Khodijah merasa senang gembira. Khodjah selalu mendapatkan kehormatan. 

Khodijah selalu berharap diberikan tempat yag lebih mulya dan lebih tinggi bagi suaminya, sehingga  selalu berada di tengah tengah para tokoh Makkah. ... (bersambung)