Pertemuan dan Perpisahan

Jakarta (Tuntunan Akhlak Mulia)-- Banyak pepatah yang sangat logis tetapi nyaris luput dari renungan. Misalnya pepatah, bukanlah perpisahan yang ditangisi, tetapi pertemuan jua lah yang disesali. Pertemuan itu terkadang dan tidak selalu direncanakan, bahkan ada yang diluar dugaan atau diluar nalar. Sehingga Pertemuan yang sudah direnanain juga terkadang diterlakasana. 

Lain halnya dengan Perpisahan. Perpisahan adalah sikap untuk tidak melakukan pertemuan atau bertemu baik sementara maupun seterusnya. Perpisahan diyakini selalu membuat atau menimbulkan rasa sedih atau rasa sesal, sehingga perisahan ini selalu dijadikan kambing  hitan, selalu disalahkan dan digugat. Padahal sesungguhhnya perpisahan itu tidak akan terjadi kapan dan dimanapun, kalau sebelumnya tidak ada yang namanya pertemuan. Pertemuan itulah yang sebenarnya menjadi pangkal penyesalan, cikal bakal kesedihan, dan bahkan menajdi sesuatu yang menakutkan.

Maka oleh karena itu, dalam Islam diajarkan bahwa semua manusia dibebaskan untuk hidup semau dan sekehendaknya, tetapi dengan diperingatkan kepada manusia bahwa suatu saat akan mengalami perpisahan, yaitu berpisah dengan kehidupan dan akan bertemua dengan yang namanya kematian. Kematian itu bukan hal yang terkahir dalam segalanya. justru akan betemu kembali dengan kehidupan yang sebenarnya. yaitu kehidupan akhirat.