Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2023 Kendari antara untuk Kalangan Madrasah dan Kalangan Sekolah
Kompetisi Sain Madrasah atau KSM adalah sebuah event bergengsi di kalangan madrasah, karena dengan KSM ini, jika sebuah madrasah, baik tingkat MI, MTs, maupun Aliyah, dapat meraihnya kompetisi Sain yang telah dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2012, maka madrasah itu akan menjadi pusat perhatian masyarakat, perhatian pemerintah, khsususnya di kementrian agama yang menjadi lembaga pendidikannya.
KSM ini meskipun merupakan kompetisi sain antar kalangan madrasah, tetapi ajang yang sangat bergengsi diikuti dan digandrungi oleh para peserta didik dari kalngan sekolah, Baik dari SD, SMP, maupun dari SMA. Padahal KSM ini merupakan ajang perlombaan menyelesaikan soal-soal Matematika dan Sain yang berintegrasi dengan pendidikan agama islam (PAI), baik yang menyangkut Al-Qur;an Hadits, Fikih, Akidah Akhlak, SKI, maupun bahasa arabnya. Tetapi dari kalangan sekolah, yang notabene pelajaran agamanya sangat minim dan tidak mendalam ini, sangat tertarik dengan KSM ini.
Dengan keikutsertaan dari kalangan SD, SMP, dan SMA, terhadap kegiatan tahunan kemenag RI lewat Dirjen Pendis, maka mereka secara otomatis dituntut untuk mempelajari pendidikan islam secara menyeluruh, baik dari Al-Qurn Hadist, Fikih, Akidah Akhlak, SKI, dan bahasa arabnya.
Memang sangat mengkhawatirkan bagi kalangan pserta didik madrasah, ketika ajang yang sangat bergengsi ini banyak digendol oleh kalangan peserta didik sekolah. Karena dengan waktu yang singkat peserta didik dari kalngan sekolah mempelajari materi pendidikan agama islam, bisa mengungguli peserta didik dari madrasah yang notabene mempelajari pendidikan agama islam sudah bertahun-tahun.
Meskipun secara kasat mata, kemungkinan ada unsur keberuntungan, di saat anak sekolah mungkin tidak dapat menguasai materi agamanya, tetapi dalam satu waktu di sangat menguasai materi sain dan matematikanya, sementara anak madrasah yang sangat menguasai materi agama tetapi tidak menguasai materi sains dan matematikannya, maka itu akan menjadi keseimbangan atau kalau dihitung nilainya akan sama. Tetapi lain ceritanya ketika kedua peserta didik baik dari madrasah maupun dari sekolah itu mengalami tidak keberuntungan atau katakanalah anak madarasah ketika materi sains dan MTK tdak menguasai dan kebetulan materi agamanya juga dia mengalami kesulitan, maka sudah pasti bisa dinilai hasilnya.
Tetapi itulah perlombaan, pasti ada yang menang, dan ada yang kalah. Sebuah resiko yang tidak bisa dihindari ketika anak madrasah tenryata terkalahkan oleh anak sekolah. Dan menurut hemat penulis, itu bukan sebuah kekahwatiran apalagi memalukan, tetapi justru itu sebuah kemanjuan bagi madrasah yang sudah behasil menarik perhatian para peserta didik dari kalangan sekolah. Disamping itu pula, madrasah dengan segala event kejuaraan baik ditingkat nasional maupu internasional sudah terbuka untuk semua. sebuah ajang kejuaraan yang digagas oleh kementrian agama bukan semata-mata untuk kalangan madrasah ansich.
Tetapi satu sisi, untuk mengatasi krisis ini, memang madrasah harus sudah mulai bangkit lagi dan membuka gagasan baru untuk lebih menguasai lagi bidang materi Sains dan matematikannya. Madarasah harus menjadi sebuah lembaga pendidikan yang komprhensif, tidak hanya mempelajari dan mendalami bidang agama tetapi semua ilmu yang keseluruhannya adalah milik Allah, harus dipelajari juga.
Semoga tulisan ini menjadi pengingat dan pemantik bagi para paserta didik dari kalangan madrasah. sehingga kedepan, event KSM yang sangat begensgi ini tetap harus berhasil dan sukses, baik dari segi pelaksana, maupun hasil dari event ini.



Diskusi