Di Gua Hira, Tempat Menyendiri Bertafakkur atas Keagungan-Nya
Saat usianya mendekati 40 tahun, Nabi Muhammad merasakan akan kesucian dirinya terus bertambah. Khodijahpun juga merasakan kelembutan dan sinar yang kelihatan dari aura wajahnya. Khodijah gembira setiap kali melihat muhammad sedang mujahadah dan muhasabah.
Muhmmad Saw telah memilih sebuah gunung dari gunung-gunung yang ada di Makkah yang sulit didaki, yaitu gunung Hira yang jauhnya sekitar 10 KM dari kota Makkah. untuk mengasingkan sebulan dalam setiap tahun, jauh dari keramaian dan kebisingan orang-orang.
setiap berjumpa dengan bulan ramadan, Nabi Muhammad sudah menyiapkan sedikit pembekalannya dari gandum, garam, minyak, kurma, dan air secukupnya. kemudian mulailah berjalan menuju bukit Hira dan mendaki puncak gunung tersebut dengan melewati jalan yang sulit dan terjal. Sehungga sampai di sebuah gua di puncak gunung tersebut.
Akhirnya di gua itulah Nabi Muhmmad SAW berdiam diri, menyendiri lepas dari orang-orang. Hidup dengan penuh kezuhudan, selalu memandang kepada Allah, jauh dari dunia dan gemerlapnya, dari manusia dan kebohongannya, tipu dayanya, permainannya, dan semua perbuatan yang menjauhkan dari Allah, dari bertafakkur dalam keindahan ciptaan-Nya. (bersambung)
Subhanallah... betapa besar pengorbanan siti Khodijah mulai dari saat saat Nabi muhammad mendapatkan wahyu..
BalasHapus