GELAP DAN TERJALNYA JALAN MENUJU GUA HIRA
Hati Khodijah semakin tergantung kepada Nabi Muhammad baik disaat dia berada di rumah, atau dalam Gua, atau ketia berada diantara para tokoh pembesar Kota Makkah. Bila Nabi Muhammad dalam Gua, Khodijah merasa semakin cemas akan keberadaanya dalam gua tersebut, oleh karenanya, khodijah selalu menjenguknya untuk hanya sekedarnya menenangkan dan memberikan semangat kepada suaminya.
Dengan mendaki gunung menuju ke gua Hira meskipun perjalanan menuju ke gua tersebut sangat menyulitkan, tetapi kesulitan tersebut tidak terasa demi sebuah cibta kasih sayang khodijah kepada suaminya yang sedang mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Sampai suatu hari pada bulan Ramadan, Nabi Muhammad yang sedang dalam Gua. kegelapan menyelimuti perbukitan Hira melebihi gelapnya pakaian hitam. Bintang-bintang di langit yang berada di tengah-tengah bukit Hira bagaikan tatapan mata yang memandang belahan bumi di ketinggiannya.
Puncak Perbukitan Hira tampak terlihat oleh sinarnya bintang-bintang yang menakuti hantu-hantu berdiri yang saling memandang satu sama yang lainnya. Malam itu tenang dan sepi, kecuali hanya suara-suara yang terdengar diantara perbukitan.
Kota Makkah tak terlihat karena oleh samudra kegelapan. Yang terliaht hanya cahaya-cahaya lampu dan lentera terlihat bagaikan bintang-binatng yang berada diatas bumi.
Masya Allah Tabarakallah
BalasHapus